Selasa, 03 Maret 2015

INTEGRASI DAN MIGRASI SISTEM

Nama/NIM :I Putu Sura Setyawan/1304505104
MK : Integrasi dan Migrasi Sistem
Jurusan/Fakultas/Universitas : Teknologi Informasi/Teknik/Universitas Udayana
Nama Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST MT

Apakah Integrasi dan Migrasi Sistem itu ?


Sistem berasal dari bahasa Latin systema atau bahasa Yunani sustema yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau engergi. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki


Dari beberapa orang ahli yang telah mengemukakan definisi mengenai sistem, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem dalam lingkup teknologi  merupakan  suatu komponen yang saling terhubung antara software (perangkat lunak), hardware(perangkat keras), dan brainware  (sumber daya manusia) yang diintegrasikan ke dalam satu kesatuan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Migrasi data adalah proses men-transfer data antara penyimpanan jenis, format, atau sistem komputer. Migrasi data biasanya dilakukan secara pemrograman untuk mencapai migrasi otomatis, membebaskan sumber daya manusia dari sekumpulan tugas membosankan. Hal ini diperlukan saat organisasi atau individu mengubah sistem komputer atau upgrade ke sistem baru, atau ketika sistem menggabungkan (seperti ketika organisasi-organisasi yang menggunakan mereka mengalami penggabungan atau pengambilalihan). Untuk mencapai prosedur migrasi data yang efektif, data pada sistem lama yang dipetakan ke sistem baru menyediakan desain untuk ekstraksi data dan loading data.

Desain berkaitan dengan format data ke format lama sistem baru dan persyaratan. Program migrasi data mungkin melibatkan berbagai tahapan tapi minimal mencakup ekstraksi data dimana data dibaca dari sistem lama dan memasukkan data dimana data ditulis ke sistem baru. Jika keputusan telah dibuat untuk memberikan masukan file spesifikasi yang ditetapkan untuk memasukkan data ke sistem target, ini memungkinkan langkah validasi data beban pra ” untuk diletakkan di tempat, menyela E standar (T) L proses. Seperti proses validasi data dapat dirancang untuk menginterogasi data yang akan pindah, untuk memastikan bahwa memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dari lingkungan target, dan spesifikasi file input.

Strategi alternatif untuk memiliki di-validasi data terbang yang terjadi pada titik beban, yang dapat dirancang untuk melaporkan kesalahan penolakan beban sebagai beban berlangsung. Namun, dalam hal yang diekstraksi dan di-transformasikan unsur data sangat ‘terintegrasi’ dengan satu sama lain, dan keberadaan semua data diekstraksi dalam sistem target sangat penting untuk fungsi sistem, strategi ini bisa merusak, dan bukan efek dengan mudah diukur. Setelah loading ke dalam sistem baru, hasilnya dikenakan verifikasi data untuk menentukan apakah data akurat diterjemahkan, lengkap, dan mendukung proses dalam sistem yang baru. Selama verifikasi, mungkin ada kebutuhan untuk menjalankan paralel dari kedua sistem untuk mengidentifikasi kesenjangan dan daerah mencegah hilangnya data yang salah. Otomatis dan manual pembersihan data umumnya dilakukan dalam migrasi untuk meningkatkan kualitas data, menghilangkan informasi yang berlebihan atau usang, dan sesuai dengan persyaratan sistem baru. Fase migrasi data (desain, ekstraksi, pembersihan, beban, verifikasi) untuk aplikasi yang sedang hingga kompleksitas tinggi biasanya diulang beberapa kali sebelum sistem baru digunakan


Setelah mengetahui definisi dari sistem, integrasi, dan migrasi, selanjutkan akan dipaparkan contoh riil dari penerapan integrasi dan migrasi sistem yaitu Smart City. Apa itu Smart City ?
Smart City atau secara harfiah berarti kota pintar, merupakan suatu konsep pengembangan, penerapan, dan implementasi teknologi yang diterapkan untuk suatu wilayah (khususnya perkotaan) sebagai sebuah interaksi yang kompleks diantara berbagai sistem yang ada didalamnya. Smart City memiliki sepuluh buah elemen penting didalamnya. Kesepuluh elemen tersebut meliputi infrastruktur, modal, asset, perilaku, budaya, ekonomi, sosial, teknologi, politik dan lingkungan. Kesepuluh elemen ini terdapat di kota, yang merupakan pusat dari segalanya di suatu daerah. Dengan kompleksnya suatu kotak, maka setiap elemen tersebut diharapkan dapat terintegrasi dengan baik satu sama lain.
Demikian juga, ilmuwan bernama Giffinger juga menyatakan pembagian Smart City ke dalam enam jenis bagian, meliputi Smart Economy, Smart Mobility, Smart Governance, Smart People, Smart Living, dan Smart Environment.

Tujuan dari konsep Smart City ini adalah untuk mengatasi berbagai karakteristik inovasi ekosistem oleh semua gagasan Smart City diantaranya menjadi kota hijau, saling berhubungan, terpadu untuk semua lapisan dan bentuk kota. Perencanan Smart Citymenggunakan model referensi untuk menentukan konsep tata letak kota yang cerdas dan berkarakter. Smart City ini pada intinya memiliki 6 dimensi yaitu ekonomi yang cerdas, mobilitas cerdas, lingkungan pintar, orangnya cerdas, cerdas dalam hidup dan akhirnya pemerintahan yang cerdas pula. Konseptual Smart City dapat digunakan juga untuk evaluasi kemampuan inovatif pererencanaan kota. Selain itu model ini juga dapat untuk sinkronisasi dan pengoptimalan kota investasi dalam ekonomi dan broadband.

Enam Jenis Bagian dari Smart City



Daftar Pustaka:
(Sumber: http://www.eikestadnuus.co.za/getImage.aspxw=300&h=180&folder=/uploads/ArticlePhotos/95448/SMART%20diagram.jpg)
https://visilubai.wordpress.com/2010/04/27/migrasi-data/
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung : Informatika.
Abdul Qodir Jailani. 2010. Integrasi Sistemhttps://abdulqodirjailani.wordpress.com/2010/11/02/integrasi-sistem/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar